^o^ 안녕하세요 ^o^

Annyeong Haseyo~ .. Welcome to my blog ..
this is my 2nd blog .. actually, i have two blog .. but i forgot the password of my 1st blog .. hahha .. i think i'm very careless ..

okay .. i'll introduce myself .. my name is Fadilla Ken Satiti but you can call me Dilla or Ken .. i was born on August 7th 1997 .. i live in Yogyakarta .. now i'm a student grade 1 of senior high school MAN Yogyakarta 1 ..
i'm a Shinee world(Shawol) .. so i like Shinee very much my bias is Taeminie ^o^ .. i'm also a Plus .. i like Shinyeffect couple and my favorite is KeyBer(i really like them) .. i'm a b2uty too i really like DongWoon ^o^ .. i'm an EXOTIC too .. I really like EXO-M and EXO-K .. i think i am SM biased .. ㅋㅋㅋ
i like korean songs very much .. i listened to the songs almost everyday .. my mother often scolded me because i watch too much korean MV ..

please leave your coment .. it will be helpful .. thanks ^o^


Enjoy reading ^o^

감사함니다~

Minggu, 16 Maret 2014

My Love IV

haihaii .. it's been a long timeeee ... i miss my blog so much u,u aku nulis ini dah dar tahun lalu sbnrnya tapi baru bisa ke publish skrng ..
kalo gitu tanpa berbasa-basi lagi mari kita bacaaaaa~~~~

Title: My Love IV
Author: Kensa a.k.a Park YeonGi a.k.a Fadilla Ken Satiti
Cast: Kim JuYeon, Lee HyunJae, Lim JinWoo, Choi JiYoung  (cast bisa bertambah sewaktu2)
Other cast: Kim JuHo (JuYeon’s oppa), Hwang SeuMin (HyunJae’s hyung)
Genre: romance and friendship
Disclaimer: semua cast milik eomma dan appa nya masing2. FF ini milik saya dan asli buatan saya a.k.a nggak plagiat karya orang. Bila ada kesamaan nama tokoh semua  tidak disengaja dan hanya FIKTIF belaka.
Summary: : I tried to forget you but no matter how hard I tried, I keep finding myself looking for you
And even until now, I keep remembering that bright smile

**
“apa kau ingat ini?” ucapnya sambil menunjukkan sesuatu
“tunggu dulu ini kan? Kau orang itu?”
“tentu saja”

***

Dia menunjukkan sebuah kalung dengan bandul sayap malaikat.
“kau ingat sekarang?”
“tentu saja, Choi JiYoung oppa” kami tersenyum. Ia mengulurkan tangannya. Aku mencoba meraih tangannya.
Tiba-tiba alarmku bunyi. Aku terbangun.
“haahh .. mimpi yang sama. Belakangan ini kenapa aku sering memimpikannya ya? Kalau tidak salah ini yang ketiga kalinya. Tapi memang ada kemajuan. Awalnya aku hanya melihatnya dari belakang. Lalu, hari setelahnya aku berjalan mendekatinya lalu tiba-tiba terbangun. Sekarang aku sudah tau siapa dia. Tapi aku tak dapat melihat wajahnya. Bagaimana ya keadaanny sekarang? Semoga baik-baik saja.” Aku bergumam sendiri.
Aku bergegas bangun dari tempat tidur dan mandi.
Setelah selesai memakai seragam, aku mendekati meja hendak mengambil tas. Disana tergeletak sebuah gelang.
“melihat gelang itu aku jadi teringat kalung pemberian JiYoung oppa. apa sekarang aku pakai saja kalung ini? Sudah lama aku tidak memakainya.”
Aku memang tidak memiliki aksesoris lain selain gelang dan kalung itu. Dulu aku sering memakainya, tapi aku pernah hampir menghilangkan barang yang sangat berharga bagiku. Sejak saat itu aku hanya menyimpan kalung pemberian JiYoung oppa dilaci mejaku.
Tetapi hari ini entah mengapa aku merasa ingin memakai kalung itu. Jadi hari ini aku memakai gelang dari JinWoo oppa dan kalung dari JiYoung oppa.
Hari ini JinWoo oppa tidak bisa mengantarku. Kurasa aku harus naik bis.  Namun ditengah jalan aku berpapasan dengan HyunJae dan dia menawarkan diri untuk mengantarku.
“kulihat motormu sudah keluar bengkel, eh?”
“yep. Naiklah! Akan ku antar kau.” Akhirnya kami berangkat menuju sekolah.
**skip**
Bel sudah berbunyi. Aku segera mengeluarkan bukuku. Kang seonsaengnim memasuki kelas dan mulai berbicara.
Aku tidak benar-benar mendengarkannya. Pikiranku melayang mengingat tentang mimpiku semalam.

Ini aneh. Kenapa tiba-tiba aku memimpikannya? Ini pertanda buruk atau baik? Kuharap baik. Tapi apa ya? Tidak mungkin kan kalau dia kembali ke Korea? Lagi pula kalau dia kembali ke Korea bisa saja dia tidak ke Seoul. Kalau misalnya dia memang ke Seoul tentu saja tidak mungkin dia bersekolah disini. Ada begitu banyak sekolah di Seoul. Lagipula apakah dia tahu aku pindah ke Seoul. Aku kan pindah ke Seoul dari Busan dua bulan setelah ia pergi ke Jepang. Oh iya, memangnya dia masih mengingatku? Sudah 9 tahun sejak kami tidak saling bertemu.

Pikiranku dipenuhi banyak pertanyaan dan prasangka terhadapnya.  Aku menatap keluar jendela, terbenam dalam pikiranku.
*Author POV*
“baiklah. Hari ini kita memiliki murid baru. Masuklah dan perkenalkan dirimu” ucap Kang seonsaengnim
Seorang namja tampan dengan postur tinggi tegap dan senyum dengan sangat manis memasuki kelas.
“ne seonsaengnim. Annyeong haseyo, Choi JiYoung imnida. bangapseumnida”
Seorang murid baru datang dengan senyuman menghiasi wajahnya. Dia sudah lama tidak pulang ke Korea karena tinggal di Jepang. Kira-kira sudah 9 tahun sejak dia meninggalkan Korea. Semua orang asyik berbisik karena aksennya yang agak aneh. Mungkin karena terlalu lama tinggal di Jepang. Tapi, ada satu orang yang bahkan tidak mengalihkan pandangannya dari jendela.
Kang seonsaengnim menyuruhnya duduk tepat dibelakang JuYeon. Tentu saja JuYeon tidak menyadari kedatangannya, bahkan hingga bel istirahat berbunyi.
“kekantin yuk.” Ajak HyunJae
“aku tidak ingin kekantin. Aku disini saja” jawab JuYeon
“baiklah kalau begitu. Aku temani ya” ia mendekatkan kursinya mendekati  JuYeon.
“baiklah”
“JuYeon” panggil JinWoo
“oh, oppa” JinWoon segera menarik sebuah kursi dan duduk didepan Juyeon.
“wah ternyata kau pakai ya” ucapnya sambil tersenyum setelah melihat JuYeon memakai gelang yang diberikan oleh JinWoo
“tentu saja”
“tunggu dulu. Sepertinya aku baru melihat kau memakai aksesoris. Apalagi kalung itu.” Ucap HyunJae setelah melihat kalung JuYeon
“kalung yang indah. Boleh aku lihat?” tanya JinWoo
“tentu saja. Jangan sampai hilang ya. Itu adalah barang yang sangat berharga” ucap JuYeon. Ia melepas kalungnya.
“apa ini baru? Kapan kau membelinya? Setahuku kau tidak terlalu menyukai memakai aksesoris seperti ini” tanya HyunJae
“tidak itu sudah lama.  Sekitar 9 tahun yang lalu orang itu memberikan ini padaku sebelum ia pergi keluar negeri.”
“siapa maksudmu ‘orang itu’?” tanya JinWoo
“iya ceritakan pada kami” HyunJae juga penasaran dengan ‘orang itu’ yang dimaksudkan oleh JuYeon.

“dia adalah temanku, eh tidak sahabatku yang sudah aku anggap sebagai kakak kandungku sendiri. Saat aku SD aku tidak memiliki teman. Aku memang tidak mudah bergaul.
 Hari itu, ia adalah murid baru pindahan dari Seoul. Orang tuanya seorang pebisnis. Mereka harus mengerjakan suatu proyek yang berada di Busan, tempatku tinggal. Kurasa dia juga tidak memiliki teman karena dia pindahan dari Seoul.
Rumahku dekat dengan pantai. Aku sering berjalan-jalan di pantai itu. Saat aku tiba dipantai, aku bertemu dengannya. Kurasa dia bukan orang yang jahat. Dia sangat baik terhadapku.
 Sejak saat itulah kamu bersahabat. Orang tuanya sangat sibuk sehingga mereka jarang berada dirumah. Oleh sebab itu, dia selalu menginap dirumahku. Orang tuaku sudah menganggapnya sebagai anaknya sendiri.
Setahun setelahnya, ia berkata padaku bahwa ia harus pergi. Orang tuanya memiliki proyek baru. Tapi kali ini bukan di Korea melainkan di Jepang.
Sehari sebelum kepergiannya, kami berdua berjalan-jalan dipantai, tempat favorit kami. Ia memberikanku kalung itu. Baginya, aku adalah malaikatnya, dan bagiku dia adalah malaikatku.
Oleh sebab itu ia memberikanku kalung ini. Ia juga memilikinya.” JuYeon menjelaskan dengan panjang lebar.

Kedua namja didepannya mendengarkan dengan serius.
“jadi itulah sebabnya kalung ini sangat berharga bagimu?” tanya HyunJae. JuYeon mengangguk
“tunggu dulu. Aku baru sadar. Ternyata disini tertulis  J.Y . apa itu inisial? JuYeon maksudnya?” tanya JinWoo
“oh itu. Sebenarnya itu inisial ‘orang itu’. Inisial kami memang sama”
Ketiga orang itu sedang asyik mengobrol. Tapi seseorang dibelakang mereka mendengar semua percapan mereka. Orang itu adalah Choi JiYoung, murid baru pindahan dari Jepang.

*JiYoung POV*

Apa mereka bilang? Kalung sayap malaikat pemberian milik yeoja itu dari teman masa kecilnya ketika ia berada di Busan? ‘orang itu’ pindah ke Jepang? Kalung itu memiliki inisial J.Y? bukankah itu .. ? tidak, itu tidak mungkin. Mungkin hanya sebuah kebetulan saja. Tapi semua penjelasan tentang ‘orang itu’ dan pengalaman masa kecil yeoja itu persis seperti pengalaman dengan temanku ketika aku tinggal di Busan. Mungkinkah dia pindah ke Seoul.

Aku berdiri menuju tempat yeoja dan kedua namja itu.
“permisi. Tadi aku tidak sengaja mendengarkan percakapan kalian. Tadi kau bilang kau tinggal di Busan dan pindah ke Seoul. Kalau boleh tau kapan kau pindah ke Seoul”
“ehm .. kira-kira 9 tahun lalu. Tepatnya bulan September”
Dia pindah  dua bulan setelah kepergianku. Ada kemungkinan dia adalah orang itu.
“ngomong-ngomong kau murid baru ya? Kapan kau masuk?” tanya yeoja itu dengan tampang innocent-nya
“yak! Kau itu emang gak tahu atau pura-pura nggak tahu sih? Tadi Kang seonsaengnim yang membawanya(?) kemari. Dan dia tadi melewatimu. Dia juga duduk dibelakangmu. Masak kau tidak tahu sih?” ujar namja yang ternyata bernama HyunJae, frustasi dengan ke-innocent-an yeoja itu, (yang ketika aku ‘tidak sengaja’ mendengar pembicaraan mereka yang ternyata bernama) JuYeon.
“ne aku murid baru.”
“ohh .. ngomong-ngomong apa kita pernah bertemu, sepertinya wajahmu tidak asing.”
“kurasa tidak. Dia pindahan dari Jepang” sela namja disebelahnya, JinWoo
“kudengar kau memiliki teman saat kau masih tinggal di Busan dan dia memberimu sebuah kalung. Bolehkan aku melihatnya?” JuYeon memberikan kalungnya padaku.

“Ini kan?  sudah kuduga ..” ucapku

**TBC**
Infinite's L as Lee HyunJae

After School's JuYeon as Kim JuYeon

2am's JinWoon as  Lim JinWoo

Bangtanboys's Jin as Choi JiYoung


Kamis, 06 Juni 2013

Untuk Sepuluh G :)

"Mungkin hanya sebentar, tapi aku sangat bahagia disini" (To The Beautiful You)

selama setahun kita bersama, menjalani hari-hari yang membosankan dan merubahnya menjadi berwarna. setahun, merupakan waktu yang singkat bagi kita. karena masih banyak cerita yang ingin kita bagi bersama, masih banyak hari yang bisa kita lalui bersama. meskipun kita awalnya tidak saling mengenal dan kita pernah saling salah paham, kini kita selalu bersama, selama setahun. tak terasa waktu berjalan begitu cepat. kini saatnya kita berpisah. kita semua sudah tidak dapat duduk di kelas yang sama. kita akan melalui jalan kita masing-masing. tapi ingatlah bahwa kalian akan selalu menjadi temanku. kebahagiaan yang kurasakan selama setahun berada dikelas ini akan menjadi kenangan indah bagiku.

"Pergi mungkin lebih sulit, daripada datang kesini" (To The Beautiful You) 

Sabtu, 20 April 2013

In My Room (Oneshot)


 Author: Park YeonGi
Title: In My Room (Oneshot)
Cast: Kim JiSung, Jo Hara
Genre: Sad, Romance
Disclaimer: cast dan cerita seluruhnya merupakan FIKTIF belaka jika ada kesamaan tokoh dan alur seluruhnya bukan merupakan kesengajaan.

*Annyeong .. saya datang lagi .... kali ini nge-post nya oneshot dulu aja deh .. lanjutan My Love nya kapan2 lagi yaa ..
ini oneshot pertamaku jadi kalo jelek mohon maaf yaa ㅅoㅅ cerita ini terinspirasi dari lagu nya shinee yang In My Room*


Aku menutup mataku dimalam yang sunyi. Aku terbaring dikamar kecilku dengan gelisah. sosokmu terintas dalam benakku. Detail wajahmu sangat jelas tergambarkan. Senyuman yang dahulu pernah kau tujukan kepadaku dan matamu pada saat itu yang menunjukkan kasih sayang. Tetapi perlahan aku teringat kembali kesalahan besar yang kulakukan kepadamu. Aku membenci diriku yang tidak memahami dirimu. Ingin rasanya kuulang saat dimana aku mengecewakan dirimu, saat dimana kau pergi meninggalkanku yang telah melukai hatimu.

Perlahan aku bangun dari tidurku. Aku menyalakan lampu dan melihat sekeliling kamarku yang kecil. Kamar ini, memiliki berjuta kenangan dengan dirimu dulu. Pandanganku terhenti disudut kamar. Ada sebuah kotak kecil yang merupakan hadiah ulang tahun yang seharusnya kuberikan kepadamu. Kotak kecil yang hingga saat ini tak dapat kubuang, dan segalanya tentangmu.Aku berjalan mendekati kotak itu. Kugenggam kotak yang menjadi kenangan terakhir kita. Kenangan akhir yang buruk. Kututup kedua mataku dan kejadian itu seprti terulang kembali dalam otakku. Jo Hara, tahukah bahwa diriku disini sangat merindukan dirimu.

Flashback

Beberapa hari ini aku sama sekali belum menemuinya. Aku bekerja sangat keras untuk dapat mengumpulkan uang dan membelikan hadiah ulang tahun untuknya. Aku ingin memberikannya sebuah cincin. Aku yang tidak memiliki penghasilan yang cukup harus bekerja keras untuk dapat membeli hadiah itu.

Aku merasa hubungan kami menjadi semakin jauh. Meskipun aku sangat ingin untuk bertemu dan berbicara dengannya, karena mengingat apa yang akan kuberikan kepadanya di hari ulang tahunnya nanti, aku mengurungkan niatku dan bersabar.

Sepertinya penghasilan yang telah kukumpulkan cukup lama sudah mencukupi untuk membelikan hadiah kecil itu kepadanya. Aku segera bersiap untuk pergi membelinya, ketika tiba-tiba dirinya menelponku.

“ha .. hallo .. oppa eodiseyo? Apa kau bisa kesini sekarang?”
“ehm .. mianhae aku ada urusan yang harus aku selesaikan.”
“apakan sangat menedesak oppa? tak bisakan oppa menundanya dulu?”
mianhae .. jeongmal mianhae .. ini sangat penting. Besok akan menemuimu. eotte?
ne arasso oppa ..“  aku merasa bersalah karena telah berbohong padanya.

Tanpa menunda-nunda lagi aku memacu motorku untuk membeli cincin. Sebenarnya aku sudah memesan cincin dengan ukiran inisial kami berdua. Aku segera membayar cincin itu dan membungkusnya dengan indah didalam kotak berwarna biru cerah, warna kesukaannya.

Membutuhkan waktu yang lama untuk menuju ke toko ini. Meskipun begitu, ini adalah salah satu toko yang pernah kami lewati saat sedang berjalan-jalan setelah mengunjungi makam ibuku yang berada tak jauh dari tempat itu. Ketika melihat toko ini, aku segera terpikir untuk membelikannya sebuah cincin yang indah yang dapat mempercantik jari tangannya yang mungil.

Sebelum pulang, aku pergi ke makam ibuku untuk memperingati hari kematiannya. Tak lupa aku membawakan bunga lili putih kesukaannya. Aku menceritakan segalanya tentang Hara kepada ibuku. Kurasa, jika ibuku masih hidup ia akan menyukai Hara. Hara gadis yang sangat baik dan pengertian.
Setelah beberapa saat aku memutuskan untuk pulang. Ditengah perjalanan tiba-tiba telponku berdering. Dari ibunya Hara.

yeoboseyo eomoni ..
JiSung-ah .. eotteokhae??” dapat kudengar isakan tangis wanita paruh baya itu.
wae eomoni? Gwenchanaseyo? Apa yang terjadi?”
uri hara-ya .. eotteokhae .. uri hara .. dia kecelakaan.” Seketika itu jantungku serasa berhenti berfungsi, seluruh tubuhku menjadi lemas.
“bagaimana itu bisa terjadi? Dimana dia sekarang?”
“aku tidak tahu apa yang seluruhnya telah terjadi. Tadi sore sekitar pukul 3 ia keluar rumah. Ketika aku bertanya ia mau kemana, Hara hanya menjawab ada urusan sebentar dan ia ingin berjalan-jalan diluar. Setengah jam kemudian ajusshi yang saat itu melihat kejadian yang menimpa Hara segera membawanya kerumah sakit. Ketika itu pihak rumah sakit menolpon kami. Kata ajusshi itu, Hara memegang seikat bunga lili putih. Aku tak tahu untuk apa lili putih itu. Apa kau tahu sesuatu JiSung-ah?”

Aku terdiam kaku. Hara, ia ingat dengan hari kematian ibuku. Ia ingat janji kita pada saat itu.

hari kematian ibuku, tahun lalu
 “Hara-ya kau harus berjanji satu hal kepadaku”
“apa oppa?
“aku tidak meminta apa-apa lagi. Aku hanya ingin agar kamu membawakan bunga lili putih ke makam ibuku setiap hari kematian ibuku. Ibuku pasti akan sangat sengang jika tahu kau membawakan bunga kesukaannya”
ne arasso oppa .. aku akan memastikan ada bunga lili putih di makam ibumu setiap hati kematiannya.”


Kupacu motorku secepat mungkin menuju rumah sakit tempat Hara di rawat. Ketika aku tiba disana, wajah keluarga hara pucat. Mereka terlihat sangat gelisah. hinggak saat seorang dokter keluar untuk mengabarkan keadaan Hara. Aku berdiri agak jauh dari mereka. Aku tak sanggup menatap mereka semua. Aku merasa sangat bersalah atas kejadian yang menimpa Hara. Aku tak dapat mendengar percakapan ibu Hara dengan dokter yang menangani Hara. Aku sangat berharap dokter itu membawa berita baik bagi kami. Tetapi sepertinya kenyataan berkata lain. Setelah dokter bercakap-cakap dengan ibu Hara, terlihat ekspresi ibu Hara berubah. Raut mukanya pucat dan ia hanya bisa menagis sambil menyerukan nama anak bungsunya itu.

Aku masih tak berani menghadapi keluarga Hara. Hingga sampai hari pemakaman Hara, aku masih diam tak berkata sepatah katapun dengan orang lain. Akhirnya kukumpulkan semua keberanian yang aku miliki. Aku mendekati ibu Hara.

eomoni .. mianhamnida .. jeongmal mianhamnida ..” 
wae JiSung-ah? Kau kenapa?”
eomoni, kurasa kau tidak akan melihatku lagi.” Aku berkata dengan lirih. Kurasa ibu Hara tidak mendengarku. setelah itu, aku sebisa mungkin menghindari keluarga mereka. Aku menghukum diriku sendiri. Aku menghukum diriku agar tidak pernah memafkan kesalahan yang pernah kuperbuat.

Flashback end

Aku merindukan saat-saat bersama denganmu. Jo Hara, Kau seperti matahari dan bulan bagiku. Dan kau akan terus menjadi matahariku dan juga bulanku. Tak akan ada yang menggantikanmu dihatiku.

Aku berjalan mendekati meja yang berada tepat diseberang tempat tidur. Kubuka laci yang didalamnya terdapat kotak dengan ukuran yang lebih besar tetapi sangat berdebu. Perlahan kubuka kotak itu. Terdapat sebuah foto kita berdua yang telah memudar. Foto yang dulunya penuh warna kini telah memudar dimakan usia. Dibalik foto itu tertulis harapan kita berdua untuk selalu bersama. Tulisan yang meski kini sudah tak tampak dengan jelas. Tulisan yang ditulis sendiri oleh matahariku 12 tahun lalu. Meski sudah 10 tahun aku menjalani hidup tanpamu, aku masih saja tidak percaya bahwa kau, bulanku tidak akan pernah kembali.

Kadangkala ketika aku terbangun, aku selalu merasa seperti ada dirimu disampingku. Ketika aku keluar untuk berjalan-jalan, aku masih merasa bahwa suatu saat kau akan kembali dan kita akan bersama-sama berjalan dengan perlahan dan mengamati pemandangan. Aku masih merasa bahwa suatu saat kau akan kembali dan kita akan merayakan ulang tahunmu bersama-sama dan aku akan memberikan cincin itu sebagai hadiah ulang tahun untukmu. Dan kita akan selalu bersama selamanya.

Tetapi semua itu tidaklah mungkin. Kau telah pergi. Meninggalkanku sendiri disini. Meninggalkanku dalam kesedihan yang mendalam. Mungkin ini hukuman dari tuhan karena telah menyakiti hati seorang bidadari kecil yang malang. Mungkin ini semua hukuman dari tuhan karena aku tidak bisa menjaga seseorang yang sangat aku kasihi. Tetapi, aku juga memang tidak bermaksud untuk bahagia. Aku telah memutuskan untuk tidak membuat diriku bahagia dan melupakan dirimu begitu saja. Aku akan selalu berada dalam kesedihan dan kesengsaraan karena kesalahan yang kuperbuat dan tidak akan pernah memaafkan diriku.

Mungkin orang lain berfikir bahwa aku gila dan bodoh. Bahwa kecelakaan yang menimpa Hara bukanlah salahku, tetapi memang sudah takdir. Berkata bahwa semua orang pasti mati. Menyuruhku untuk memaafkan diriku dan hidup bahagia karena kau pasti bahagia disana. Bahwa mungkin saja kau dan keluargamu telah memaafkan diriku.

Telah berulang kali kucoba tuk lupakanmu. Tetapi ingatan akan dirimu menjadi semakin kuat. Ingatan memanggilmu kembali. Aku mencoba menguncimu ditempat ini dimana kau duduk dan tersenyum didepanku.


Big Bang's G-Dragon(Kwon JiYong) a.k.a Kim JiSung

SNSD's Kim HyoYeon a.k.a Jo Hara

Sabtu, 06 April 2013

SM Entertainment

      K-Wave memang sudah sangat mendunia terutama dikalangan remaja. Penyanyi-penyanyi asal Korea Selatan itu memang telah menjadi idola yang terkenal tidak hanya di Asia saja tetapi juga di Eropa dan Amerika.
     Disebut-sebut terdapat tiga menejemen terbesar yang ada di Korea Selatan yang memiliki banyak artis-artis terkenal. Menejemen tersebut adalah SM Entertainment, JYP Entertainment, dan YG Entertainment. Tetapi diprediksi menejemen terbesar di Korea Selatan akan bertambah menjadi empat, yaitu Cube Entertainment yang akan dapat bersaing dengan menejemen lainnya.
     Kali ini saya akan membahas menejemen terbesar di Korea Selatan yang seluruh artisnya sangat terkenal, yaitu SM Entertainment. CEO dari menejemen ini ialah Lee Soo Man. SM juga bisa disebut sebagai menejemen dengan pendapatan terbesar.
 Artis-artis keluaran SM antara lain BoA penyanyi solo yang disebut-sebut sebagai Queen of K-POP. Kangta, yang merupakan orang kedua Lee SooMan setelah Yoo YoungJin yang merupakan komposer lagu-lagu terkenal milik SM. TVXQ atau DBSK (Dong Bang Shin Ki) Boyband yang beranggotakan dua orang yaitu YunHo (U-Know YunHo) dan ChangMin (Max ChangMin). Pada awalnya, grup mereka terdiri dari lima orang. Tetapi, tiga orang diantaranya menuntut SM dan memutuskan untuk keluar. Kedua belah pihak masih terus berseteru selama bertahun-tahun hingga pada akhirnya mereka memutuskan untuk berdamai pada akhir bulan Desember 2012. Ketiga orang tersebut membentuk sebuah grup baru dengan menejemen yang berbeda. Ketiga anggota tersebut adalah JaeJong, YooChun, dan JunHo yang membuat grup bernama JYJ yang merupakan singkatan dari nama-nama mereka. Super Junior, Boyband beranggotakan 13 orang (ditambah dua orang dari Super Junior-M). Sayangnya, salah satu member Super Junior (SUJU) ini memutuskan untuk keluar dari SM karena merasa memiliki kontrak kerja yang sangat lama dan merasa bahwa mereka tidak pernah diberi istirahat. HanGeng, pemuda asal Cina yang tergabung dalam grup tersebut mengaku pernah mencoba untuk bunuh diri. Akhirnya, SM-pun melepaskannya. Ia kini menjadi penyanyi solo di negeri asalnya. Meskipun ia kini bukan anggota dari SUJU tetapi para anggota SUJU yang lain tetap menganggapnya sebagai anggota mereka. Lalu, salah seorang anggota SUJU yang lain, Kim KiBum, memilih untuk fokus dibidang akting. Dan dua orang anggota lain sekarang sedang menjalankan wajib militer. Kedua orang tersebut adalah LeeTeuk, yang merupakan Leader SUJU dan Kim HeeChul, yang merupakan Visual SUJU. Anggota dari SUJU antara lain Leeteuk, HeeChul, KiBum, EunHyuk, DongHae, RyeWook, SungMin, Siwon, ShinDong, Yesung, Kyuhyun, dan Kangin. Artis SM berikutnya adalah Girls’ Generation atau SNSD (Seo Nyuh Shi Dae). Girlband yang beranggotakan sembilan orang gadis cantik ini adalah Girlband yang paling terkenal di Korea Selatan, bahkan di seluruh dunia. Mereka mulai terkenal di Eropa dan Amerika berkat lagu mereka yang berjudul The Boys. Mereka telah menjalani trainee selama bertahun-tahun. Beberapa diantara mereka bahkan menjadi trainee selama tujuh tahun. Anggota dari SNSD antara lain TaeYon, Jessica, Tiffany, Sunny, Yuri, HyoYeon, SeoHyun, SooYoung, dan YoonA.
Yang berikutnya adalah Shinee. Boyband yang debut pada tanggal 5 Mei 2005 ini beranggotakan lima orang. Pada saat mereka debut, pada saat  itu mereka dikatakan sebagai Baby Boyband karena umur mereka yang masih sangat muda. Yang tertua berumur 18 tahun dan yang paling muda masih kelas tiga SMP. Anggota dari grup ini adalah Onew, JongHyun, Key, Minho, dan Taemin. Grup berikutnya adalah F(x). grup ini beranggotakan lima orang. Salah satu diantaranya berasal dari Cina dan ada juga yang berasal dari Amerika. Dalam grup ini juga ada adik kandung dari Jessica SNSD, yaitu Krystal. Anggota dari grup ini adalah Victoria, Luna, Amber, Sulli, dan Krystal. Dan yang terakhir adalah EXO. EXO debut pada bulan April 2012. EXO terbagi menjadi dua yaitu EXO-M yang menyanyikan lagu mereka dalam behasa Mandarin dan fokus mempromosikannya di Cina, dan EXO-K yang menyanyikan lagu mereka dalam bahasa Korea dan mempromosikannya di Korea.. SM juga memiliki sebuah band yang beranggotakan 2 orang, JungMo sebagai gitaris dan Jay sebagai vokalis. Band tersebut adalah TRAXX, satu-satunya band yang dimiliki TRAXX.

mungkin segitu aja ya postinganku kali ini .. kamsahamnida :D

Sabtu, 09 Maret 2013

My Love III


setelah sekian lama akhirnya update juga .. sebenernya part 3 ini udh lama aku bikin, tapi nggak sempet nge-post nya .. kalo gitu langsung aja dehhh .. selamat membaca ^.^
p.s ditunggu respond nya ;D

Title: My Love III
Author: Park YeonGi
Cast: Kim JuYeon, Lee HyunJae, Lim JinWoo, ... (cast bisa bertambah sewaktu2)
Other cast: Kim JuHo (JuYeon’s oppa), Hwang SeuMin (HyunJae’s hyung)
Genre: romance and ...
Disclaimer: semua cast milik eomma dan appa nya masing2. FF ini milik saya dan asli buatan saya a.k.a nggak plagiat karya orang. Bila ada kesamaan nama tokoh semua  tidak disengaja dan hanya FIKTIF belaka.
Summary: I tried to forget you but no matter how hard I tried, I keep finding myself looking for you
And even until now, I keep remembering that bright smile
**
Setibanya didepan rumah JuYeon, aku melihat dia pulang dengan seorang namja. Tunggu namja itu, JinWoo hyung.
Sedang apa dia disini? Kenapa aku tiba-tiba merasa kesal tanpa alasan yang jelas? Kenapa aku merasa sakit? Apakah mungkin karena kemarin aku kehujanan? Tapi, apakah mungkin hanya itu saja? Sebaiknya kutanyakan pada SeuMin hyung.
**
*HyunJae POV*
Aku tiba didepan sebuah sebuah rumah yang lumayan besar. Rumah milik teman dekat dan juga saudara jauhku, Hwang SeuMin. SeuMin hyung adalah seorang namja yang menurutku memiliki wajah yang cukup tampan dan kepribadian yang cukup unik. Tapi, keunikannya itulah yang membuat banyak yeoja menyukainya. Sepulang sekolah, pasti banyak yeoja yang menunggunya digerbang sekolah. Bahkan ada beberapa yang berasal dari sekolah lain.
Hari ini SeuMin hyung mengajakku untuk bermain gitar bersama-sama dengannya. Aku tidak dapat berkonsentrasi dengan lagu yang kumainkan. Aku terus melamun memikirkan kejadian tadi. Aku mulai merasa khawatir padanya. Berkali-kali aku melihat handphone ku untuk melihat apakah pesan dari JuYeon.
Sepertinya SeuMin hyung menyadari kelakuanku yang tidak biasa. Kurasa dia sangat heran.
“yak! Kau itu kenapa? Kau hanya melamun dan melihat handphone-mu lalu meletakkannya dengan wajah kecewa sambil menghela nafas.” Ujarnya panjang lebar
“hehe. Kau perhatian sekali denganku. Sampai-sampai kau tahu dengan persis apa yang aku lakukan.”
“tentu saja aku tahu. Kau melakukan itu berulang-ulang. Mana mungkin aku tidak tahu apa yang kau lakukan? Kau kenapa sih?”
“ehmm .. sebenarnya hyung aku sedang mencemaskan JuYeon. Kemarin dia sangat aneh ..” *aku menceritakan kejadian kemarin*
“oh iya. Hari ini aku merasa aneh. Tadi aku berencana menengok JuYeon tetapi setibanya disana aku melihat ada JinWoo hyung. Tiba-tiba aku merasa aneh dan sakit. Aku merasa sesak dan marah. Padahal aku tidak sedang sakit ataupun marah. Sakit itu datang secara tiba-tiba. Sebenarnya aku kenapa sih hyung?” SeuMin hyung hanya tersenyum sambil menggelengkan kepala.
“ckckck. Yak HyunJae memang kau pikir aku dokter apa? Kenapa tanya ke aku? Tanyakan pada dirimu sendiri.”
“tapi hyung, kalau aku tahu mana mungkin aku tanya padamu? Kau ini aneh sekali.”
“hihi. Ne ne. Tapi suatu saat nanti kau pasti akan tahu apa yang sedang kau rasakan.”
*skip*
*Author POV*
Seorang yeoja sedang merapikan rambutnya. Ia tampak cantik dengan memakai seragam sekolah, Kim JuYeon.ia sedang menunggu JinWoo yang berjanji akan mengantarnya sekolah.
Tak lama kemudian, seorang namja tiba didepan rumah JuYeon. JuYeon menghampirinya.
“kau sudah menunggu lama? Mian tadi ada sedikit masalah.” Ucap JinWoo
“gwenchana.” JuYeon segera naik motor JinWoo dan mereka berdua bergegas berangkat.
*skip*
Saat mendekati gerbang sekolah, banyak murid yang melihat mereka dengan pandangan heran. Karena tak biasanya JinWoo mengantarkan seseorang apalagi yeoja kesekolah.
*saat diparkiran(?)*
“gumawo oppa.”
“ne. Kajja kita masuk.”
JuYeon berjalan disamping JinWoo dan mereka asyik mengobrol selama perjalanan(?) menuju kelas mereka.
*HyunJae POV*
Hari ini aku berangkat lebih pagi dari biasanya. Kulihat JuYeon belum tiba. Lima menit sudah aku menunggu JuYeon datang. Tapi bagiku itu waktu yang sangat lama sekali. Tiba-tiba JuYeon datang. Tetapi, ia datang dengan seorang namja. JinWoo hyung, lagi-lagi dia. Mereka terlihat sangat akrab.
“annyeong.” Sapa JuYeon padaku. Aku membalasnya dengan tersenyum tulus. Beberapa menit kemudian pelajaranpun dimulai.
*skip*
Bel istirahat sudah berbunyi. Aku mendekati meja JuYeon untuk mengajaknya kekantin.
“JuYeon-ah, kita kekantin yuk.” Dia seperti hendak menolak ajakanku. Tiba-tiba JinWoo hyung menghampiri kami.
“aku ikut ya.”
“ah, ne oppa.”
*skip*
Hmm .. ini hanya perasaanku saja atau memang sepertinya dia(baca:JuYeon) sedikit menjaga jarak denganku dan lebih dekat dengan JinWoo hyung. Kenapa tiba-tiba dia terlihat canggung denganku tapi tidak dengan JinWoo hyung? Apa aku melakukan suatu kesalahan yang besar? Sejak hari itu, dia menjadi sangat aneh. Apa yang sebenarnya terjadi padanya? Lalu, bagaimana dengan keadaanku yang semakin aneh?
*Author POV*
“mian JuYeon-ah aku tak bisa mengantarmu pulang. Hari ini aku ada pertandingan persahabatan. Atau sebaiknya aku tidak usah ikut saja? Mereka sudah cukup hebat meskipun tanpa kehadiranku. Aku antar kau pulang saja.” Namja itu terlihat tidak dapat membiarkan JuYeon pulang sendiri, tetapi ia amat bimbang karena ia juga tidak dapat meninggalkan timnya begitu saja.
“ah ani. Kau ikut pertandingan saja. Masak hanya karena kau mau mengantarku pulang, sampai sampai kau meninggalkan tim-mu? Lagipula meskipun mereka sangat mahir, bagaimana mungkin mereka bermain tanpa ada seorang kapten yang hebat sepertimu ada disana. Mereka membutuhkanmu. Pergilah. Aku tidak apa-apa kok. Aku percaya padamu. Kau adalah seorang kapten untuk sebuah tim yang sangat hebat. Aku dapat menjaga diriku.” Ucap JuYeon panjang lebar.
Sepertinya ucapan yeoja itu telah membuat JinWoo lega. Dia tidak lagi merasa bimbang. Ucapannya bagaikan penenang bagi JinWoo. Akhirnya, JinWoo pergi tanpa ada kebimbangan dihatinya. Dia percaya bahwa tidak akan terjadi apa-apa terhadap JuYeon.
*skip*
*author POV*
*keesokan harinya*
“annyeong” sapa seorang namja kepada seorang yeoja yang baru saja datang
“tumben kau berangkat pagi HyunJae-ya” ucapnya dengan menunjukkan senyumannya yang manis kepada namja yang telah menyapanya, HyunJae. HyunJae hanya tersenyum, memamerkan kedua lesung pipitnya.
“kudengar orang tuamu keluar negeri dan kakakmu sibuk ya? Kita pulang bareng ya nanti.” Ajak HyunJae pada yeoja disampingnya, JuYeon
“ehm .. mian. Aku nanti pulang sama JinWoo oppa. Mianhae”
“ahh .. gwenchana”
*pulang sekolah*
“aku duluan ya” ucap JuYeon
“mau pulang? JinWoo hyung mana?”
“mungkin dia ada di lapangan sedang latihan.”
“aku temani ya sekalian kan aku mau kedepan.” JuYeon menjawabnya dengan sebuah anggukan.
*JuYeon POV*
 “ah itu dia .. JinWoo oppa” aku memanggilnya. Dia berbalik dan menatapku. Sebuah senyuman muncul dari wajahnya yang  tampan. Peluh membasahi seluruh tubuhnya.
“annyeong” sapa JinWoo oppa
“berlatih lagi, eh?”
“tentu saja 2 minggu lagi ada pertandingan”
“annyeong hyung” sapa HyunJae
“oh kau HyunJae. Sejak kapan kau disitu?” kurasa dia tak menyadari keberadaan HyunJae
“dia tadi menemaniku mencarimu.” Ucapku menjelaskan. HyunJae mengangguk begitu pula JinWoo oppa
“kalau begitu aku pulang duluan ya. Annyeong JuYeon, annyeong hyung”
“ne. Hati-hati ya.  Annyeong” ucapku
“apa kau haus? ini aku bawakan minum.” Ujarku dengan menyerahkan botol berisi air yang ku beli bersama HyunJae dalam perjalanan(?) mencari JinWoo oppa. Ia menerimanya dengan tersenyum. Aku heran kenapa ia terus tersenyum.
“kajja kita pulang” ucapnya setelah menghabiskan minum yang kubelikan untuknya kurang dari 20 detik(?) setelah aku memberikan itu kepadanya.
*skip*
Akhirnya kami tiba dengan selamat.
“kamsahamnida oppa.Mianhae aku selalu merepotkanmu.”
“gwenchana. Oh iya aku punya sesuatu untukmu.” Ia mengeluarkan sesuatu dari kantung celananya
“ini untukmu. Hadiah. Saat ulang tahunmu aku belum sempat memberikan hadiah.” Ucapnya sambil memberikan sebuah gelang
“yeppuda .. kamsahamnida oppa. neomu kamsahamnida.”
“besok kau harus memakainya ya. Ehmm .. tidak. Pastikan kau selalu memakainya. Tapi mungkin jika dirumah itu pengecualian.”
*skip*
Aku sedang berjalan sendirian ditepi sebuah pantai. Aku tak tahu aku ada dimana. Tetapi pantai ini terasa tak asing bagiku. Aku melihat seorang namja.
 Apa yang dia lakukan disini? Mungkin dia bisa memberitahuku tempat apa ini.
Aku melangkah mendekatinya. Ia tampak tak menyadari keberadaanku atau menyadari  tapi tetap tidak mengalihkan pandangannya dari laut.
“ehm .. permisi bisa kau beri tahu tempat apa ini?” dari belakang  tampak bahwa namja ini tersenyum.
“maaf, kau tahu tempat apa ini?” ulangku
“apakau benar-benar tidak tahu? Bukankah ini tampak tak asing?”
“sungguh aku tidak tahu. Lagi pula bagaimana kau tahu kalau aku merasa tidak asing dengan tempat ini? Oh iya ngomong-ngomong kau siapa?”
“bagaimana mungkin kau tak tahu tempat ini bahkan namaku, Kim JuYeon?”
“tunggu. Bagaimana kau tahu namaku?”
“kau tidak ingat padaku?”
Ia berbalik. Namun aku tak dapat melihat wajahnya dengan jelas. Ia mengambil sesuatu dari kantongnya.
“apa kau ingat ini?” ucapnya sambil menunjukkan sesuatu
“tunggu dulu ini kan? Kau orang itu?”
“tentu saja”

**TBC**


After School's JooYeon a.k.a Kim JuYeon

2AM's JinWoon a.k.a Lim JinWoo
 

infinite's L a.k.a Lee HyunJae